Pabrik AMP Di Desa Jalancagak Disorot Ormas Dan LSM Subang. Ternyata Dicurigai Soal Ini
Subang,metrobuana.co.id – lokasi sejumlah pabrik Asphalt Mixing Plant (AMP) atau pabrik penghasil aspal hotmix di Desa Jalancagak Kecamatan Jalancagak, kab Subang mulai disorot komponen masyarakat setempat. Mereka menduga, aktifitas produksi sebagian pabrik AMP itu tidak menggunakan solar industri tapi ada kabar menggunakan residu yang berdampak akan menghasilkan limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun).
Kecurigaan komponen masyarakat terhadap Dugaan penggunaan bahan bakar residu untuk produksi AMP itu disampaikan LSM Kujang Pusaka Sunda Dan Ormas Gibas Subang Selatan melalui pemasangan spanduk di lokasi keluar masuk pabrik AMP Jalanraya Tambakan Desa jalancagak. Dalam spanduk itu tertulis ‘ Apakah Ada Jaminan Residu Jadi Bahan Bakar Dan Pengolahan Campuran Hotmix Untuk Kwalitas Jalan ???
Kades jalancagak, Indra Zainal Alim yang dihubungi metrobuana..co.id Jumat ( 6/9) mengaku kaget ada spanduk bertuliskan soal dugaan pabrik AMP diwilayahnya menggunakan bahan bakar reside . “ Yang jelas sepengetahuan saya, sejumlah aktifitas produkasi pabrik AMP yang ada di wilayahnya menggunakan solar industry, kalau memang ada yang menggunakan residu jelas berbahaya dan saya tidak akan tinggal diam “. Tandas Indra
Sayangnya sejumlah owner ataupun para pengelola pabrik AMP di lokasi Desa Jaancagak itu tidak berhasil dikonfirmasi metrobuana.co.id Kamis kemarin, namun , Ajun salah seorang security produksi AMP PT Trisakti Manunggal Perkasa (PT TMP) saat ditemui di lokasi pabrik mengaku bahan bakar produksi AMP PT TMP selalu menggunakan solar industry bukan residu .
“ Lihat saja kepulan asap nya pa, kalau kepulan asap di cerobong itu warnanya putih seperti itu berarti bahan bakar solar, kalau kepulan asapnya hitam berarti residu “. Ujar Ajun
Seperti diketahui, di lokasi wilayah Desa Jalancagak Kecamatan Jalancagak dikabarkan ada 5 perusahaan yang memproduksi AMP . Belakangan mencuat kabar ada sebagian pabrik produksi AMP itu diduga menggunakan bahan bakar residu yang tentunya berdampak kepada rendahnya kualitas aspal Hotmik dan tentunya akan menghasilkan produksi limbah B3 (dadang metro)