Subang, metrobuana.co.id – Kalangan guru guru ASN dan PPPK anggota PGRI Kab Subang diam diam sedang ‘Bergoyang’ menyusul mencuatnya soal  cetakan sablon kaos PGRI dimana huruf I nya diganti dengan huruf nomor 1 menjadi PGR1 yang dinilai oleh kalangan anggota sebagai bentuk atraksi politik yang nyata dilakukan oleh pengurus PGRI tingkat kabupaten seiring pelaksanaan kampanye Pilkada Subang

“ Sangat disayangkan adanya sablonan kaos PGRI dirubah huruf I dengan nomor 1  menjadi PGR1 dan dijual kepada para guru anggota PGRI se kab subang seharga Rp 100 Ribu per pcs. Kalau soal harga kami setuju karena biasanya harganya segitu dari tahun kemarin. Tapi  itu loh soal kata PGRI huruf I nya diganti dengan huruf nomor 1  seolah olah kalangan guru anggota PGRI dipaksa mendukung Paslon nomor urut 1 . Karena soal itu lah kami merasa kecewa “. Ungkap seorang guru yang keberatan ditulis jatidirinya kepada metrobuana.co.id  kemarin

Kata sumber metrobuana.co.id, seiring pelaksanaan Pilkada subang tentunya  kalangan guru sudah  mulai berpikir cerdas soal pilihannya . Kalau bicara perhatian lanjutnya, selama 5 tahun ini kalangan guru terkesan tidak diapresiasi APBD seperti   Tunjangan lokal (Tunlok) yang semua guru merasakan selama kepemimpinan bupati kemarin ternyata ditiadakan.  Padahal ujarnya, sejak bupati sebelumnya yaitu H Ojang dan  Hj Imas uang Tunlok pernah ada, dan kami merasa terbantu dengan adanya uang Tunlok saat itu.

‘ Makanya sekarang kalangan guru sudah punya pilihan sendiri soal harus ke siapa mencoblos di Pilkada ? tentunya kepada paslon bupati wakil bupati  yang sudah menyampaikan visi misi dan janjinya akan memberikan Tunlok untuk kalangan guru guru sebagai bentuk mikanyaah kepada kita kalangan guru. Ingat ya, kami telah merasakan selama 5 tahun kemarin Tunlok guru guru ditiadakan, makanya kami sudah punya pilihan sendiri untuk mencoblos tanpa digiring giring oleh siapapun termasuk oleh pengurus PGRI  “. Tandasnya

Sementara itu, Ketua PGRI Kab Subang H Aep Saepudin belum berhasil dihubungi untuk dikonfirmasi Terkait soal kondisi  kalangan guru guru anggota PGRI yang dipimpinnya seiring dengan pelaksanaan Pilkada subang (Dadang Metro)