Subang, metrobuana.co.id – Gonjang ganjing soal penilaian ‘maju kebelakang ‘nya Kabupaten Subang selama empat tahun ini dipimpin Bupati H Ruhimat dan wakilnya Agus Masykur terus menyeruak. Salahsatu penyebabnya yang banyak disebut sebut ternyata, soal terjadinya penempatan pejabat di semua OPD strategis hingga para camat yang kabarnya banyak didominasi kalangan Alumni IPDN yang memicu kecemburuan dikalangan non alumni IPDN yang berdampak tidak menghasilkan soliditas di masing masing tim OPD.
Sepertihalnya yang diungkapkan komandan Inti (Koti) Mahatidana MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Subang, Handra Munandar, kepada metrobuana.co.id belum lama ini menilai, didominasinya kursi jabatan di OPD Strategis oleh para alumni APDN/IPDN sejak bupati Subang dipimpin H Ruhimat, ternyata kurang membuktikan kemajuan pembangunan , malah yang terjadi subang dirasakan mundur kebelakang bukan maju kedepan, seperti yang kini terjadi untuk keduakalinya keuangan Pemkab Subang mengalami defisit .
“ Kami berharap , alumni APDN atau IPDN adalah orang orang hebat yang saat itu sekolahnya dibiayai Negara, dan sekarang bekerja digaji oleh Negara . Seharusnya harus lebih giat lagi bekerja dan berinovasi dalam melakukan pekerjaan pekerjaan negara, jangan sampai ada oknum oknum yang menjadi benalu negara”. Tandas Handra.
Hal senada disampaikan Ketua MPC Pemuda Pancasila Kab Subang , H Endang Kosasih yang menilai, mendominasinya alumni APDN /IPDN di jabatan jabatan strategis OPD Pemkab Subang memang sangat mencolok sejak Pemkab Subang dipimpin H Ruhimat. Contoh kata H Endang, OPD yang dipimpin alumni APDN/IPDN dimulai dari pejabat Sekda, Disparpora, Kesbangpol, Disternak, Bapemdes, Irda , BP4D, BKPSDM , Bappenda, Dishub, Asda 1.
“ Mencoloknya lagi personel pejabat di BKPSDM, dari mulai kepala, sekretaris sampai para Kabid Kabid nya diisi oleh alumni IPDN , bahkan mayoritas camat pun kini diisi oleh alumni IPDN ..itu yang sangat luar biasa dan membuat kalangan non alumni APDN/IPDN seperti tidak berkutik harapan kariernya “. Tutur H Endang .
Namun demikian lanjut H Endang, seharusnya sejak kabupaten Subang dipimpin Bupati H Ruhimat, tiap tahunnya bisa menunjukan grafik pembangunan di segala bidang sesuai dengan program Jawara nya yang terus bergerak naik, mulai pembangunan infrastruktur ekonomi , pendidikan dan lainnya, jangan malah mundur kebelakang. Padahal tambahnya, para kepala OPD strategisnya berikut para pejabat camatnya mayoritas berasal dari orang orang hebat Alumni APDN/IPDN , tapi sepertinya tidak ada soliditas di internal tim masing masing OPD sehingga miskin prestasi
“ Hal kecil saja, coba lihat tadinya ada tugu stoom peninggalan saat Bupati Subang dipimpin H Ojang di perempatan Jl KS Tubun yang sengaja dibuat sebagai simbol pembangunan subang saat itu fokus ke pembangunan infratruktur jalan, kini lenyap tidak tahu apa alasan diturunkannya stoom ditugu itu dan akan dibuat tugu apa sebagai penggantinya. Tapi kami juga sangat maklum selama dua tahun kemarin pembangunan terhambat gara gara kondisi pandemi Covid 19, tapi pasca Covid 19 ini yang harus sermua sektor bergerak naik?. pungkas H Endang
Sayangnya, Bupati Subang H Ruhimat maupun Sekda H Asep Nuroni saat hendak dimintai tanggapannya melalui sambungan telepon pribadinya Sabtu (17/9) diketahui sedang tidak aktif. (dadang metro)