Pekan Depan, Giliran Ormas Sundawani Wirabuana Bakal Unras Dugaan Korupsi Program Upland Diperta Subang
Subang,metrobuana.co.id – Rencana aksi aksi unjuk rasa (Unras) kalangan Ormas dan LSM terus bergulir setelah sejumlah kalangan mencium adanya aroma dugaan korupsi seiring perjalanan program proyek Upland senilai 75 Milyar Milyar rupiah di Dinas Pertanian Kabupaten Subang.
Terbaru, Ormas Paguyuban Sundawani Wirabuana DPD Kab Subang mengabarkan bakal melakukan Unras serupa seperti halnya yang dilakukan koalisi LSM Barakataktak yang direncanakan selasa ( 12/7) lusa.
Menurut Ketua Paguyuban Sundawani Wirabuana DPD Kab Subang, Yosep Suyono, yang dihubungi metrobuana.co.id Sabtu (9/7) menegaskan , rencana aksi Unras terkait adanya aroma korupsi di pelaksanaan kegiatan program Upland Dinas Pertanian Kab Subang itu, bakal dilakukan jajarannya minggu ketiga bulan Juli ini.
Yosep menduga, kegiatan program Upland itu sudah lama terdengar sekaligus tercium adanya aroma tidak pidana korupsi sejak pelaksanaan di tahap pertama yang menggunakan dana APBD Tahun anggaran 2021 sebesar lebih kurang 23 Milyar sebagai dana pendamping. Dana APBD itu dikucurkan secara variatif besaran uangnya ke masing masing rekening 81 kelompok tani (Poktan) di 34 desa yang tersebar di 8 kecamatan yaitu kecamatan serangpanjang, sagalaherang, Jalancagak, Kasomalang,Cisalak,Tanjungsiang, Cijambe dan Dawuan.
Lanjut Yosep, kegiatan tahap pertama yang dilaksanakan akhir tahun 2021 itu berupa pembangunan phisik yang dilaksanakan secara swakelola oleh masing masing poktan berupa Jalan Usaha Tani (JUT), pipanisasi, embung, terasering dan Dam parit. ‘ Banyak yang menginformasikan, aroma korupsi dipelaksanaan tahap pertama itu , diinformasikan adanya kewajiban setoran uang yang diterima masing masing poktan sebesar 10-15 persen oleh oknum diperta. Menurut informasi itu juga, Pungutan itu tidak terjadi di Poktan kecamatan Sagalaherang dan Serangpanjang , sebab poktan penerima program di dua kecamatan itu merupakan kerabat dan wilayah kediaman bupati H Ruhimat”. Ungkap Yosep
Kemudian tuturnya, ditahap kedua dan ketiga pelaksanaan program Upland yakni pengadaan bibit manggis senilai lebih kurang 3,4 Milyar yang dimenangkan oleh CV Alam Lestari melalui lelang di ULP ternyata setelah dibandingkan harga satuannya lebih mahal dibanding dengan harga di e catalog. Anehnya untuk pengadaan pupuk organic dan organic senilai lebih kurang 10 Milyar pihak Diperta Subang lanjut Yosep, ternyata tidak melakukan pelelangan melalui ULP melainkan melaksanakan pembelian secara e katalog, Diduga timpalnya, pembelian pupuk secara e catalog itu, banyak diinformasikan bakal adanya aliran uang discount dari pihak perusahaan penyedia diakhir pembayaran . “ Banyak yang menduga di titik pengadaan bibit manggis dan pupuk itu sangat berpotensi ada praktik pemufakatan jahat untuk menggerogoti uang negara demi keuntungan pribadi maupun kelompok di kegiatan Upland itu” Tandas Yosep
Demi mendukung program Wilayah Bebas Korupsi di Kabupaten Subang, tambah Yosep, pihaknya akan terus mengawal program Upland itu berikut temuan pelanggaran hukumnya. “ Makanya pekan depan kami akan akan turun ke jalan secara damai mengusung soal dugaan korupsi program Upland Diperta Subang itu”. Pungkasnya (dadang metro)