Pergerakan Jelang Nyoblos Pilkada Subang Makin Seru !! LSMI Jabar Ungkap Hasil Survei Paslon RELIGIUS Unggul Tipis . Ini Hasilnya
Subang, metrobuana.co.id – Lembaga Survei Dan Monitoring Independent (LSMI) Jawa Barat kembali merelease hasil survei terbaru pergerakan elektabilitas Pemilukada Kab Subang.
Dalam siara Pers nya yang diterima metrobuana.co.id Rabu ( 16/10) mengungkapkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei dan Monitoring Independen (LSMI) Jawa Barat dari tanggal 10 Agustus 2024 hingga 12 September 2024, jumlah responden yang pasif mencapai 16,7%. Namun, dalam survei yang dilakukan oleh LSMI sejak tanggal 15 September 2024 hingga 12 Oktober 2024, jumlah responden pasif tersebut turun menjadi 7,3%.
Gunawan Direktur LSMI Jabar menyebutkan berdasarkan hasil survei memantau popularitas dan elektabilitas ketiga pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Subang, yakni Ruhimat – Aceng Kudus (Jimat-AKU), Reynaldi – Agus Masykur (Religius), dan Asep Rochman Dimyati – Lina Marlina (Aslina).
Dari ketiga paslon tersebut lanjut Gunawan, paslon nomor urut 2, Religius, masih memimpin di atas paslon nomor urut 1, Jimat-AKU, dengan selisih suara yang tipis, yaitu 35,4% – 32,2%. Sementara itu, paslon nomor urut 3, Aslina, meski berada di posisi ketiga selama survei, tetap memiliki peluang besar dan tidak bisa diremehkan, berpotensi menjadi “kuda hitam”.
Kenaikan elektabilitas paslon Religius dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti aktifnya kedua kandidat dalam terjun langsung ke masyarakat. Selain itu, belakangan ini muncul dukungan dari beberapa caleg terpilih Partai Golkar, salah satunya Hj Elita Budiati, serta kemungkinan peralihan dukungan dari sebagian massa Partai Demokrat dan Partai Gerindra.
Faktor signifikan lain yang mendukung kenaikan elektabilitas paslon Religius adalah peran aktif mesin partai PKS, ditambah lagi dengan kehadiran calon Wakil Bupati Agus Masykur yang dianggap mampu mempengaruhi suara masyarakat.
Di sisi lain, paslon Jimat-AKU meskipun secara popularitas masih berada di urutan pertama, hal itu tidak serta-merta menarik minat masyarakat untuk memilihnya. Penyebab kebimbangan masyarakat tersebut tidak diketahui dengan jelas. “ Namun, responden yang demikian dikategorikan sebagai massa mengambang atau Margin Error “ Pungkasnya (Dadang Metro)