Viral Soal Pro Dan Kontra Keberadaan Nyamuk Jenis Baru Bernama ‘Wolbachia’. Kadinkes Subang Bilang Begini
Subang, metrobuana.co.id – Sebanyak 5 Kota besar sudah mendapat bantuan nyamuk Wolbachia dari Kemenkes diantaranya Bandung, Jakarta Barat, Semarang, Kupang dan Bontang. Kabupaten Subang dianggap masih perlu sosialisasi intens dikarenakan banyak kekhawatiran dari masyarakat mengenai penyebaran nyamuk tersebut.i
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Subang , dr. Maxi saat ditanyai Metrobuana.co.id di Kantornya, Kamis (30/11/2023), terkait penyebaran nyamuk Wolbachia yang selama beberapa pekan ini menjadi bahan obrolan masyarakat.
“ Dihimbau agar masyarakat khususnya di Kabupaten Subang tidak perlu khawatir tentang nyamuk Wolbachia, karena berita yang tersebar di sosial media mengenai konspirasi nyamuk Wolbachia itu hoax .Nyamuk Wolbachia ini sesuai dengan hasil penelitian dan metoda yang baik dari para ilmuan, ternyata secara alamiah dapat menghancurkan DBD”. Tutur dr. Maxi
Kata dr Maxi, di beberapa wilayah seperti Provinsi Bali dikabarkan menolak jutaan telur nyamuk Wolbachia karena dikhawatirkan dinilai membahayakan terhadap kesehatan manusia. Nyamuk Wolbachia lanjut dr Maxi, bukan nyamuk baru dan bukan rekeyasa genetika, melainkan nyamuk yang ditularkan bakteri yang ditularkan bakteri wolbachia di dalamnya.
“ Bakteri Wolbachia bukan bakteri baru, karena bakteri tersebut merupakan bakteri yang ada di berbagai serangga jadi tidak perlu khawatir . Setelah diteliti, jika bakteri yang ada di nyamuk Wolbachia itu ada di nyamuk aedes aeagypti, secara langsung akan membuat nyamuk itu mandul. Sehingga nyamuk Aedes Aeagypti yang gigitannya sebagai salahsatu penyebab manusia terserang DBD itu, tentunya tidak bisa berkembang biak atau mandul. Jadi virus DBD yang ada di nyamuk Aedes Aeagypti itu akan habis, dalam dua minggu nyamuk itu akan mati, begitu metodanya.”, Pungkas dr. Maxi (Andre)