Subang, metrobuana.co.id – Kemerdekaan Republik Indonesia bukan atas dasar pemberian dari penjajah, Tetapi Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan setetes darah dan seguntuk tulang belulang dari para pejuang di berbagai komponen pemuda pemudi kita untuk merebut Kemerdekaan.

Demikian disampaikan saksi sejarah para pejuang asal Kabupaten Subang, H Waryat R Sud SH  kepada metrobuana.co.id (3/8) . Dikatakannya, para pejuang terdiri mulai kaum itelektual  berpendidikan TKR dan lainnya, Tetapi tambahnya, pemuda pemuda di daerah pun bergejolak untuk memperjuangkan Kemerdekaan.

Salah satu contohnya tutur H Waryat di saat jaman perjuangan lalu di kampung Cibarengkok Ke;urahan Cigadung ,  ternyata banyak  yang ikut berjuang  yang dipimpin oleh Ama Raden Purwadireja . Mereka para pejuang itu lanjutnya, akhirnya banyak yang gugur di medan perang pertempuran di pintu kereta Cakung  dan  Jenazahnya di makamkan di Taman makam pahlawan Klari Karawang.

Para pejuang orang Subang yang gugur itu papar H Waryat, bernama  Karsan, Tasim,  Dari,  Rasdi dan Awang . Nama Ke lima orang pejuang akhirnya diabadikan dijadikan nama kampung atau Blok bernama KARTADARA sngkatan dari Karsan, Tasim, Dari, Rasdi, Awang.

“ Saya merasa  terpanggil untuk berbuat degan tujuan Menghormati para pejuang,  Jangan merupakan sejarah, mendidik generasi muda harus jangan melupakan sejarah (Jasmerah)”. Ungkap H Waryat R Sud SH seorang saksi sejarah warga Blok Kartadara Kec Subang

Lanjut H waryat,  sebagai wujud nyata dalam memperingati Hari Kemerdekaan R I ke 78 Tahun 2023, dirinya telah  membuat Monumen Pejuang Kemerdekaan Dari Kartadara. Selain itu tambah H Waryat, dirinya telah  menyusun buku berjudul Mengenang pejuang Kemerdekaan Dari Kartadara.

“ Dengan  tidak mengurangi rasa hormat,  kami harapkan pihak Pemda Subang  dapat menjadikan Monumen Kartadara dijadikan asset daerah sebagai bukti sejarah “. Harapnya (Dadang Metro)