Giat Land Clearing Dituding Penyebab Banjir Lumpur Di Desa Curug Rendeng . PT BPS dan PTPN VIII Angkat Bicara
Subang, metrobuana.co.id – Aktifitas Land Clearing (Pembersihan Lahan yang akan dijadikan area pertanaman) yang dilakukan PT Bintang Pratama Sejahtera (PT BPS) di lahan seluas 43 Hektar di Desa Cisaat dan Curug Rendeng Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang, ternyata membawa bencana banjir lumpur terhadap kawasan pemukiman warga sekitar khususnya di Desa Curug Redeng.
Kepala Desa Curug Rendeng, Wawan kepada metrobuana.co.id Kamis ( 27/4) menyebutkan, sedikitnya 20 rumah milik warganya di RW 5 dan RW  6 rusak terkena dampak terjangan banjir lumpur yang diduga dampak dari adanya kegiatan Land Clearing yang dilakukan PT BPS . “ Sekarang kami sedang berkumpul dengan pihak PT BPS dan PTPN VIII serta unsur lainnya untuk mencari solusi terbaik agar musibah banjir lumpur yang seringkali terjadi di wilayah kami akibat adanya kegiatan Land Clearing PT BPS kedepannya tidak  terjadi lagi “. Tandas Kades Curug Redeng
Hal senada diungkapkan Sekmat Kecamatan Jalancagak, Pedro yang berharap PT BPS lebih kooperatif terkait seringkalinya musibah banjir lumpur yang menerjang pemukiman masyarakat di Desa Curugrendeng yang diakibatkan oleh kegiatan Land Clearing yang dilakukannya. “ Selama ini yang bisa komunikasi hanya dengan pihak PTPN VIII selaku pemilik lahan HGU . kalau dengan pihak PT BPS yang melaksanakan kegiatan Land Clearing ternyata begitu sulit. Kami minta pihak PT BPS agar kooperatif untuk mencari solusi terbaiknya jangan sampai kegiatan  land clearing yang sedang dilakukannya  membuat warga sekitar selalu dikirim bencana banjir lumpur tiap kali musim hujan “. Ujar Sekmat.
Sementara itu, Manager PT BPS , Indra ,  melalui sambungan teleponnya mengaku, pihak perusahaannya  selama ini merasa dijadikan kambing hitam terhadap kejadian banjir lumpur yang selama ini menerjang pemukiman di Desa Curug Rendeng. Soalnya kata Indra, limpahan air hujan yang menerjang pemukiman di Desa Curugrendeng , debit airnya kebanyakan berasal dari lahan wilayah hulu yang mengalir ke Kawasan lahan yang sedang dilakukan land clearing oleh pihak perusahaannya. Bahkan lanjut Indra, pihaknya jauh hari telah membangun embung embung untuk menampung air hujan agar tidak menerjang Kawasan pemukiman warga. “ Namun karena debit air hujan yang mengalir begitu melimpah dari Kawasan hulu sangat besar, akhirnya embung embung yang sudah dibuat untuk menampung air tidak bisa menampung sehingga airnya meluap dan menerjang Kawasan pemukiman warga “. Tutur Indra, seraya menambahkan akan melakukan pertemuan dengan semua pihak untuk mecari solusi terbaiknya Kamis ( 4/5) mendatang .
Hal senada disampaikan perwakian dari PTPN VIII, Sergie yang mengaku akan membahas dengan semua pihak atas terjadinya musibah banjir lumpur yang terjadi di Desa Curugrendeng itu  Kamis (4/5) mendatang. “ Kita berharap semua pihak terutama dari Pemkab Subang Bersama sama membahas untuk mencari solusi terbaiknya agar jangan sampai kegiatan PT BPS yang sedang melakukan kegiatan land Clearing untuk persiapan kegiatan tanam kentang seluas 43 Hektar tidak menimbulkan dampak musibah terhadap lingkungan warga sekitar terutama di musim hujan “. Harap Sergie (Dadang Metro)