Subang, metrobuana.co.id – Sejumlah pejabat Kabid terkait di Dinas Kompinfo Subang akhirnya lebih melakukan gerakan ‘tutup mulut’ setelah muncul sorotan terkait adanya aroma dugaan ‘patgulipat’ Anggaran Porprov XIV yang diterima nya dari Panitia Daerah (Panda) Kabupaten Subang sebesar hampir 1 Milyar Rupiah .
Namun Kepala Dinas kominfo , dr Dwinan yang kembali dikonfirmasi metrobuana.co.id Sabtu (29/10) mengaku, dirinya sebagai Kadis sudah lama mewanti wanti kepada pejabat bawahannya selaku PPK dan PPTK agar memamfaatkan anggaran Porprov, harus selalu berkordinasi dengan Irda dan Pemda .
“ Saya sudah tegaskan, jangan ada permainan permainan apapun, sesuaikan dengan prosedur regulasi regulasi . Catat yang dikerjakan , kerjakan yang dicatat “. Tandas dr Dwinan yang akrab disapa mamih.
Kata Mamih, dirinya selalu berharap semuanya bersikap jujur, jangan pernah sekali kali bawahan melakukan kebohonan kepada dirinya selaku kadis, yang nantinya bisa kualat . “ Terimakasih atas segala suportnya pak haji….untuk selalu kami bisa melangkah dengan ektra hati hati “. Tandas Mamih.
Sayangnya, Pejabat Sekretaris Diskominfo, Tian dan dua pejabat lainnya masing masing Kabid TIK, Hidayat Nuramdan dan Kabid IKP, Aris , hingga berita ini ditayangkan belum memberikan penjelasan resmi walaupun sudah dihubungi untuk dikonfirmasi melalui sambungan telepon pribadinya ternyata tidak direspon.
Seperti diketahui, Panitia Daerah (Panda) Porprov XIV Kabupaten Subang memberikan angaran sejumlah hampir 1 Milyar rupiah ke dua bidang di kantor Diskominfo setempat , masing masing Bidang TIK (Teknik Informasi dan Komunikasi) dan IKP (Informasi dan Komunikasi Publik). Dikabarkan, gelontoran anggaran dari Panda Porprov ke dua bidang di Diskominfo senilai hampir 12 Milyar itu digunakan untuk penyelengaraan media center, pengadaan peralatan, dan biaya honor harian liputan.
Namun dalam perjalanannya, ada yang mencium berbagai keanehan yang akhirnya disorot kalangan LSM setempat diantaranya LSM Barakataktak yang mencurigai adanya praktik ‘Patgulipat’ terutama terhadap kegiatan pengadaan barang diantaranya ada pembelian DRONE seharga 50 juta dan adanya sewa sewa kursi meja ,computer , printer serta yang lainnya (Dadang Metro)