Terungkap !! BPK Sebut Penyebab Defisit Anggaran Pemkab Subang Karena Tatakelola Keuangan Yang Salah Serta TAPD Tidak Singkron?. Ketua Komisi IV Ungkap Begini

Subang,metrobuana.co.id – Ternyata, terjadinya Defisit anggaran Pemkab Subang hingga Tahun 2022, lebih disebabkan soal tatakelola keuangan yang salah dari perencanaan awal serta TAPD nya yang tidak singkron.
Demikian diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Subang, H Ujang Sumarna kepada metrobuana Minggu ( 11/9) menyikapi soal penyebab terjadinya defisit anggaran Pemkab Subang Tahun 2022.
“ Jadi fakta yang sebenarnya kenapa Pemkab Subang terjadi defisit anggaran ?, lebih disebabkan cara tatakelola keuangan yang salah dari perencanaan Awal. Itu orang BPK yang ngomong karena dari TAPD nya tidak Sinkron”. Ungkapnya
Kata H Ujang, BP4D, Bapenda dan BKAD, masing masing sepertinya memiliki persepsi yang berbeda tidak sependapat atau tidaksepaham. Seharusnya Bapenda tutur H Ujang, pihak yang mencari uang yang mempunyai target berdasarkan regulasi disertai data yang Valid.
“Misalkan Target Pajak Bumi dan Bangunan di satu desa ditarget 100 juta, memberikan target sebesar itu dasarnya berdasarkan apa ?. Jika desa tersebut penagihan PBB 200 JT , itu akan menjadi malah. Misalkan ingin membuat sertipikat atau dipindah tangankan akan ketahuan sarat tersebut harus lunas Pajak. Jika tidak disetor dari kelebihan target padahal warga membayar pajak kepada petugas desa ,tapi tidak dikasih tanda lunas. Itu kalau ketahuan pastinya akan menimbulkan masalah baru di tingkat desa . Jadi seharusnya sesuai data yang ril untuk menentukan target “. Tandasnya
Kemudian tambahnya, pihak yang mencari duit adalah Bapenda , misalkan pendapatan 1 Triliun berikut DAU ( Belanja pegawai) itu ril untuk DAU. Ssedangkan untuk DAK , itu tergantung usulan Proposal dari setiap OPD dan tergantung kepintaran melakukan lobi lobi ke setiap Menteri terkaitnya. Misalnya timpalnya, Jika Pemda Subang punya duit Rp 500 M, sedangkan belanja pisik lebih Rp 600 M, itu kekurangan yang Rp 100 M nya yang menjadi harapan mimpi terjadinya Devisit. Belum lagi tidak tercapai target dari PAD akibat banyaknya kebocoran dan lain sebagainya.
“ Itu yang perlu segera disikapi bupati subang H Ruhimat. Segera geser pejabat BP4D , Bapenda, BKAD bila perlu Sekda juga karena teu becus gawe (kerja) . Ari perencanaan muluk-muluk, ari duitna Euweuh nya pasti defisit (Perencanaan muluk muluk , tapu uangnya tidak ada, pastinya defisit) “. Tandas H Ujang Sumarna , kesel (dadang metro)