Subang, metrobuana.co.id– Kasus Kegiatan belajar murid SDN Banjarsari Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe yang diketahui melakukan aktifitas belajarnya duduk dilantai ruang kelas karena ketiadaan sarana meja dan kursi, akhirnya memicu reaksi rasa simpati masyarakat dan tak sedikit yang mengkritik kinerja Bupati Subang H Ruhimat.
Seperti halnya yang disampaikan Ketua DPD Partai Nadem Subang, Eep Hidayat yang akrab disapa mang Eep kepada metrobuana.co.id Senin (1/8) menyebut, terjadinya kondisi sosial seperti itu karena salah sistem. Pemkab Subang kata mang Eep, tidak belajar dari system terbaik pembangunan dan penyediaan sarana sekolah yang berkelanjutan.
Penyebab lainnya Lanjut mang Eep, akibat bupati H Ruhimat keliling subang pakai patwal, sehingga tidak bisa melihat secara jelas kondisi social kemasyarakatan. “ Bupati harus terbuka dan jangan terlalu mempimpin Semaunya. Walaupun saya nilai program Kadisdik lebih banyak dipoto di spanduk, namun tidak ada prajurit yang salah kecuali pimpinannya”. Tandas mang Eep.
Seperti diketahui, murid SDN Banjarsari Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe Subang sudah lama diketahui melakukan aktifitas belajarnya duduk di lantai ruang kelasnya karena ketiadaan meja dan kursi. Akibatnya pihak Komite Sekolah, terpaksa muter otak memecahkan kondisi itu melalui ‘ngemis ngemis” ke orangtua siswa agar iuran untuk membeli sarana meja dan kursi .
Permohonan iuran kepada para orantua peseta didik itu terpaksa dilakukan karena diakuinya, lewat penyampaian beberapakali surat permohonan bantuan sarana meubeleur meja dan kursi untuk 3 ruang kelas SDN Banjarsari sejak Tahun 2018 lalu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Subang, ternyata sampai Tahun Ajaran 2022 ini tidak pernah ada realisasinya. Namun diperoleh informasi dari Kadisdikbud Subang, Tatang Komara soal realiasasi pengadan kursi dan meja untuk peserta didik SDN Banjarsari Kec Cijambe itu akan direalisasikan bersumber anggaran di Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2023 mendatang.
Sayangnya Bupati Subang H Ruhimat belum berhasil dimintai tanggapannya terkait banyaknya masyarakat menyampaikan kritikan soal kinerjanya sejak perjalannnya menjabat bupati subang periode 2018-2024. Sebab saat dihubungi metrobuana.co.id Senin (1/8) melalui sambungan telepon pribadinya diketahui sedang tidak aktif (dadang metro)