Pandangan Akademisi Bicara Soal Kriteria Memilih Pemimpin Subang Di Pilkada 2024. Ini Dia Kata DR H Komir

Subang, metrobuana.co.id – Suhu politik jelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di kabupaten Subang, ternyata sudah dirasakan oleh kalangan cendikiawan serta akademisi di kabupaten berjuluk ‘kota kenangan’ ini.

Seperti yang disampaikan salah seorang dosen pasca sarjana Universitas Subang, Dr H Komir Bastaman Drs,SH,M.Si kepada metrobuana,co,id Minggu (3/7). Diakuinya, tensi politik jelang Pileg dan Pilkada di Subang sudah terasa semakin meningkat. Hal itu katanya,  terlihat selama ini begitu  maraknya beberapa partai politik melakukan gerakannya melalui berbagai kegiatan guna meraih simpati masyarakat  yang terstruktur , sistemik dan masif.

Namun lanjutnya, diharapkan masyarakat harus berhati hati dalam menentukan pilihannya. Paling tidak katanya,  dalam menentukan pilihannya nanti memilih para calon pemimpin itu harus  yang betul betul kita tahu dan diyakini punya kemampuan, tahu dan diyakini punya keinginan untuk belajar.

Dan yang lebih penting  lanjutnya,  jangan pilih calon pimpinan yang  paling merasa bisa, karena orang yang demikian itu akan susah menerima masukan. ” Tentu jangan abaikan juga syarat lainya sesuai dengan teori kepemimpinan yang telah teruji kebenarannya antara lain, punya integritas, menginfirasi, mampu berkomunikasi dengan baik , mampu mengambil keputusan, kreatif, inovatif, akuntabilitas, percaya  diri dan optimis serta punya kecerdasan emosional “. Tutur DR H Komir.

Mengapa masyarakat  mesti hati hati dalam menentukan sosok pemimpin pilihannya? Sebab tutur DR H Komir, tantangan subang kedepan semakin berat dengan terus menurunnya PAD, sehingga jauh dari kata ideal dibanding dengan jumlah APBD secara keseluruhan. “ hanya dikisaran  17-20 persen saja, terus membengkaknya belanja pegawai sehingga secara otomatis biaya pembangunan berkurang. “ Sementara infrastruktur terutama jalan jalan semakin hancur, kebangkitan ekonomi pasca covid belum pulih”. Tandasnya (dadang metro}